Jumat, 18 November 2011

Elegan dengan Koleksi Idul Adha

 Batik Ethnik Qampunk Baroko Yuku Moko

MAKASSAR, FAJAR -- Seniman batik dari Batik Ethnik Qampunk Baroko asal Makassar, Yuku Moko, kembali menghadirkan koleksi terbaru spesial edisi Idul Adha bertajuk Busana Muslim Kontemporer.
Karya terbaru Yuku ini terdiri dari ragam model busana muslimah yang modis, namun tetap mempertahankan sisi syar'i sebagai busana muslim. Potongan busananya berbentuk setelan model "A" line dengan panjang hingga lutut. 

Pilihan warnanya beragam, mulai dari warna cerah semisal merah cabai hingga hitam yang soft dan putih yang natural. Koleksi kemudian dipadupadankan dengan selendang sutera batik tulis. Model baju yang mengikuti perkembangan tren dengan potongan A-line, membuat busana muslim tampil lebih trendy apalagi dipadupadankan boot hitam. 

Tidak hanya itu, pada kesempatan Jumat sore kemarin, Yuku juga memperlihatkan koleksi busana tersebut dengan paduan sorban dan selendang batik yang tampak chic dengan warna senada.  

"Saya menampilkan tiga model yang berbeda, dengan potongan leher yang juga beda satu sama lain. Untuk memperlihatkan bahwa busana muslim yang tetap mengikuti syar'i kini sudah sangat fleksibel. Modis dan elegan, tidak lagi kaku," kata Yuku. 

Berbicara tentak motif pada batik yang ditampilkan Yuku, ternyata  sangat variatif. Mulai dari motif wayang hingga ukiran jepara. Dari Aceh sampai Papua. Bahan kain utama yang terdiri dari sutera, membuat koleksi Yuku tampil elegan dan memiliki cita rasa seni yang tinggi. 

Menurut Yuku, dirinya tertarik mengeluarkan edisi khusus Idul Adha, sebab ia ingin memperkenalkan tren model batik pada kaum muslimah di Makassar. Ia ingin berbagi ilmu, bahwa busana muslim itu juga bisa ditampilkan dengan gaya yang menarik. 

"Semua model bisa kita lakukan, termasuk pada busana muslim. Perkembangan dunia fashion sudah sangat pesat, jadi jangan dianggap busana muslim itu kuno seperti dulu," ungkapnya saat ditemui Jumat, 4 November. 

Sebagaimana perkembangan model busana, batik pun juga memiliki perkembangan yang sangat pesat. Kini batik menjadi primadona koleksi busana bagi berbagai kalangan. Karena itu telah banyak pengusaha yang beralih melirik batik sebagai komoditi bisnis yang empuk. 

"Tapi harus diketahui batik itu hanya ada tiga. Batik tulis, batik cap, lalu batik gabungan tulis dan cap. Itu yang dihasilkan dari karya seni seorang pembatik yang tidak banyak diketahui orang. Sebab kebanyakan koleksi batik yang ada saat ini, hanyalah hasil print dengan kualitas seni yang rendah," paparnya. 

Dalam setiap karyanya Yuku memiliki ciri khas. Ada ikon ikan (baca: juku) di setiap model busananya. Setiap model baju dibuat dari satu kain sutera utuh, jadi tidak memiliki duplikat. Itu yang membuat koleksi Yuku memiliki nilai seni tinggi. Yuku memamerkan produknya hingga ke Namibia (Afrika), Moscow dan Kazan (Rusia), San Fransisco dan Los Angeles (Amerika) hingga ke negara asia termasuk di Tokyo, Kobe, dan Osaka (Jepang). 

"Ini saya lakukan untuk mempertahankan produk anak bangsa.  Agar masyarakat mulai sadar untuk mencintai produk dalam negeri yang tidak kalah. Terlebih, sebab batik telah menjadi ikon Indonesia. Untuk itu kami dari Qampunk Batik tidak berhenti berkarya," pungkasnya. (rhd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar